Menurut bahasa (etimologi), Salaf
(as salaf) artinya yang terdahulu (nenek moyang) yang lebih tua dan
lebih utama. Salaf berarti pendahulu. Jika dikatakan (Salafu ar-Rojulun)
salaf seseorang, maksudnya kedua orang tua yang telah mendahuluinya. (al-Mufassirun bainat Ta"wil wal Itsbaat fii Aayatish Shifaat (I/11) karya Syaikh Muhammad bin 'Abdurrahman al-Maghrawi, Muassasah ar-Risalah, th. 1420 H.
Menurut istilah (terminologi), Salaf
berarti generasi pertama dan terbaik dari ummat (Islam) ini, yang
terdiri dari Sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dan para imam pembawa
petunjuk pada tiga kurun (generasi) pertama yang dimuliakan Allah swt,
sebagaimana sabda Rasulullah saw, dari Sahabat Abdullah bin Mas'ud
rhodiyallahu`anhu:
Menurut al-Qalsyani: "Salafus Shalih
adalah generasi pertama dari ummat ini, yang pemahaman ilmunya sangat
dalam, yang mengikuti petunjuk Nabi saw dan menjaga Sunnahnya. Allah
memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya saw dan menegakkan agama-Nya ..."
(al-Mufassirun bainat Ta'wil wal Itsbaat fii Aayatish Shifaat (I/1).
Syaikh Mahmud Ahmad Khafaji berkata di dalam kitabnya, al-'Aqiidatul Islamiyyah bainas Salafiyyah wal mu'tazilah: "Penetapan istilah Salaf
tidak cukup dengan hanya dibatasi dengan waktu saja, bahkan harus
sesuai dengan al-Qur'an dan as-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih
(tentang 'aqidah, manhaj, akhlak dan suluk). Barangsiapa yang
pendapatnya sesuai dengan al-Qur'an dan as-Sunnah mengenai 'aqidah,
hukum dan suluknya menurut pemahaman Salaf, maka ia disebut Salafi
meskipun tempatnya jauh dan berbeda masanya. Sebaliknya barangsiapa
pendapatnya menyalahi al-Qur'an dan as-Sunnah, maka ia bukan seorang Salafi meskipun ia hidup pada zaman Sahabat, Tabi'in dan Tabi'ut Tabi'in." (al-Mufassirun bainat Ta"wil wal Itsbaat fii Aayatish Shifaat (I/13-14) dan al-Wajiiz fii 'Aqiidah Salafush Shaalih (hal. 34)).
Ahlus Sunnah wal Jama'ah dikatakan juga as-Salafiyyun
karena mereka mengikuti manhaj Salafus Shalih dari Sahabat, Tabi'in dan
Tabi'ut Tabi'in. Kemudian setiap orang yang mengikuti jejak mereka -di
sepanjang masa, mereka ini disebut Salafi, karena dinisbatkan kepada Salaf. Salaf bukan kelompok atau golongan
seperti yang dipahami oleh sebagian orang, tetapi merupakan manhaj
(sistem hidup ber'aqidah, beribadah, berhukum, berakhlak dan yang
lainnya) yang wajib diikuti oleh setiap Muslim. Jadi, pengertian Salaf dinisbatkan kepada orang yang menjaga keselamatan 'aqidah dan manhaj
menurut apa yang dilaksanakan Rasulullah saw dan para Sahabat
Rhodiyallahu'anhum sebelum terjadinya perselisihan dan perpecahan. (Mauqif Ahlis Sunnah wal Jamaa'ah min Ahlil Ahwa wal Bida' [I/63-64], karya Syaikh Dr. Ibrahim bin 'Amir ar-Ruhaili. Bashaairu Dzawi Syaraf bi Syarah Marwiyyati Manhajis Salaf, karya Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali dan Mujmal Ushuul Ahlis Sunnah wal Jamaa'ah fil 'Aqiidah)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (w. th. 728 H) berkata: "Bukanlah merupakan aib bagi orang yang menampakan manhaj Salaf dan menisbatkan dirinya kepada Salaf, bahkan wajib menerima yang demikian itu berdasarkan kesepakatan para ulama, karena manhaj Salaf tidak lain kecuali kebenaran." (Majmu' Fataawaa Syaikhil Islam Ibni Taimiyyah (IV/149).
Posting Komentar