Banner

banner
News Update :
Home » , » Mayoritas Bukan Standar Kebenaran

Mayoritas Bukan Standar Kebenaran

Penulis : Unknown on Jumat, 30 November 2012 | 06.38

"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang dimuka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Alloh. Mereka tidak lain hanyalah  mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)." (QS. al-An'am [6]" 116)

Hanya karena kedangkalan ilmu agama maka manusia banyak tertipu oleh kelompok mayoritas, padahal jika manusia mengetahui tabiat manusia yang jelek pasti mereka menyesal mengikuti mereka. Barang siapa yang selamat dari  makar mereka, simaklah pembahasan berikut ini.

Imam Abu Ja'far ath-Thobari  berkata: "Alloh 'Azza wa jalla menjelaskan kepada Nabi Muhammad SAW: "Wahai Muhammad, janganlah kamu taat kepada orang yang berpaling dari agama Allah, karena mereka mengajak kamu kepada sesembahan mereka. Jangan kamu taati  mereka ketika akan mengajak kamu agar makan sembelihan yang disajikan untuk tuhan-tuhan mereka, dan jangan kamu taati perbuatan mereka yang tersesat. Jika kamu taat kepada umumnya manusia di permukaan bumi ini, pasti mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Alloh yang benar dan menghalangi kamu dari yang benar juga, karena pada saat itu mereka kufur dan tersesat. Dan jika kamu menaati mereka kamu akan seperti mereka, karena mereka tidak mengajak kamu kepada petunjuk, bahkan mereka telah jatuh  kepada kesesatan karena mereka hanya mengikuti dugaab dan kira-kira belaka. Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah melarang kamu yang demikian itu karena Allah lebih tahu tentang mereka dari pada kamu. Wahai Muhammad, ikutilah yang Aku perintahkan kepadamu dan tinggalkan apa yang Aku larang kepadamu dan jangan kamu mentaati perintah mereka, dan jangan kamu tinggalkan larangan mereka, karena aku yang lebih tahu siapa yang mendapat petunjuk dan siapa yang tersesat." (Tafsir ath-Thobari: 12/65)

KOMENTAR ULAMA SUNNAH TENTANG MAYORITAS UMAT
Al-Fudhail bin 'Iyadh berkata: "Kamu jangan merasa rendah diri karena menempuh jalan yang benar walaupun sedikit orang yang  menempuhnya, dan kamu  jangan tertipu dengan yang bathil walaupun banyak orang mengamalkannya." (Minhajiut Taksis wat Taqdis fi Kasfi Syubuhat, Dawud bin Jarsis:1/84)

Imam Baidhowi berkata: "Yang dimaksud dengan umumnya manusia adalah orang-orang kafir atau orang-orang bodoh tentag agama atau pengiktu hawa nafsu." (Tafsir al-Baidhowi: 2/199)

Syaikh Abdurrohman as-Sa'di  berkata: "Ayat ini menjelaskan bahwa kebenaran itu bukan karena banyaknya pendukungnya, dan kebathilan itu bukan karena orang yang mengerjakannya sedikit. Kenyataannya yang mengikuti kebenaran hanya sedikit, sedangkan yang mengikuti kemungkaran banyak sekali. Kewajiban umat Islam adalah mengetahui yang benar dan bathil, lihatlah jalan yang ditempuh." (Tafsir al-Karimur Rohman: 1/270)

Syaikh Ibnu Baz r berkata: "Orang yang berakal sehat jangan tertipu dengan kebanyakan manusia, karena kebenaran tidak ditentukan karena banyak orang yang berbuat, akan tetapi kebenaran Allah 'Azza wa jalla yang diturunkan kepada Rosululloh SAW." (Majmu' Fatawa wa Maqolat, Ibnu Baz: 1/231)

Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya: "Sebagian manusia jika dilarang dari perbuatannya yang menyimpang dari ajaran syariat Islam atau menyimpang dari adab Islam beragumentasi umumnya manusia mengerjakannya. Jika demikian bagaimana kita menjawab? Mayoritas bukanlah sebagai dasar kebenaran, karena Allah 'Azza wa jalla berfirman (Baca Qs al-An'am [6]: 116 dan QS Yusuf [12]: 103).

Sedangkan tolak ukur kebenaran Jika Allah 'Azza wa jalla berkata dan Rosululloh bersabda atau ulama salafus sholih yang berfatwa."(Majmu' Fatawa wa Rosa'il, Ibnu Utsaimin: 3/103)

Selanjutnya beliau berkata: "Hendaknya kita tidak tertipu dengan mayoritas, karena mayoritas kadangkala tersesat seperti ayat di atas. Dari sisi lain, jika manusia tertipu dengan mayoritas sehingga menduga bahwa dialah yang menang, inilah penyebab manusia menjadi hina. Kamu jangan berkata: Semua manusia berbuat demikian, mengapa kami sendiri  yang tidak? Kamu jangan tertipu dengan mayoritas, jangan tertipu dengan umumnya orang yang hancur akidah dan akhlaknya sehingga kamu termasuk orang yang sombong, sehingga kamu ditinggalkan golongan yang sedikt, sebab boleh jadi yang sedikit itu lebih baik dari yang mayoritas." (al-Qoulul Mufid ala Kitabut Tauhid: 1/76)

TABIAT DASAR MANUSIA MENURUT AL-QUR'AN
Pada saat manusia lahir, dia suci dari dosa, karena akal dan indra mereka belum bekerja dengan sempurna. Setelah mereka dewasa dan mengenal lingkungan, terkadang mereka dikalahkan oleh hawa nafsunya sehingga dirinya menjadi hina. Berikut ini tabiat dasar manusia menuru al-Qur'an.
Tabiat-tabiat ini merupakan bukti bahwa sifat dasar manusia adalah menyimpang maka hendaknya kita mensyukuri syari'at Allah, bukan mengiktui mayoritas manusia.

- Berbuat Zalim
"Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah) (QS. Ibrohim [14] :34)

- Putus asa dari rahmat Allah 'Azza wa jalla dan berbuat kufur
"Pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih." ((QS. Hud [11]:11)

Syaikh Abdurroham as-Sa'di  berkata: "Allah 'Azza wa jalla mengabarkan tabiat manusia, dia itu bodoh lagi menganiaya diri sendiri, tatkala Allah 'Azza wa jalla merasakan kepada mereka kesehatan, rezeki dan punya anak, lalu Allah 'Azza wa jalla mencabutnya, tiba-tiba mereka putus asa dan tidak mengharap pahalanya." (Tafsir al-Karimur Rohman: 1/278)

- Tergesa-ges mencari yang baik dan yang buruk
"Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa." (QS. Al-Isro' [17]7:11)

Imam al-Qurthubi r berkata: "Mereka terburu-buru mencari kenikmatan dunia walaupun hanya dapat sedikit, dan lamban mencari akhirat padahal pahalanya cukup besar." (Tafsir al-Qurthubi: 10/226)

- Bakhil dalam beramal dan berinfak
"Dan adalah manusia itu sangat kikir." (QS. al-Isro' [17]:100)

- Suka membantah ajaran Islam
"Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membanta." (QS. al-Kahfi [18] : 54)

 Ibnu Zaid r berkata: "Manusia banyak membantah nabinya dan menolak risalah yang dibawanya." (Tafsir ad-Durul Mansur:6/376)

- Sangat bodoh
"Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (QS. al-Ahzab[33]: 72)

Ibnu Abbas r berkata: "Manusia itu menganiaya dirinya sendiri dan sangat bodoh dengan perintah Allah dan bodoh membawa amanat." (Tafsir al-Baghowi: 6/380)

- Berkeluh kesah
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir." (QS. al-Ma'arij[70]:19)

Berkata syaikh Abdurrohman as-Sa'di : "Mereka mengeluh ketika ditimpa musibah dan  enggan beramal ketika ditimpa kesenangan." (Tafsir al-Karimur Rohman: 1/887)

- Suka berbuat maksiat
"Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus." (QS. al-Qiyamah[75]: 5)

Share this article :

Posting Komentar

 
Blog Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2014. Abu Fakhiroh . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger