Banner

banner
News Update :
Home » , , , » Catatan-Catatan Penting Seputar Yasinan *

Catatan-Catatan Penting Seputar Yasinan *

Penulis : Unknown on Minggu, 25 November 2012 | 10.28

Pak Maman (bukan nama sebenarnya) seorang yang hafal Surat Yasin di luar kepala, padahal dia buta huruf dan tidak bisa membaca al-Qur'an. Setelah diusut, dia adalah seorang 'aktifis Yasinan' yang diadakan dikampungnya setiap malam Jum'at dan pada acara-acara lainnya.
Pengalaman mirip juga dialami oleh Hendra (bukan nama sebenarnya). Pemuda yang beridentitas "santri pesantren" tersebut hafal Surat Yasin di luar kepala karena nyantri selama lima tahun di salah satu pondok pesantren, padahal surat lainnya belum dia hafal.
Dua fakta di atas merupakan contoh sekaligus bukti bahwa Yasinan adalah suatu tradisi yang mengakar di masyarakat kita. Nah, timbul sebuah pertanyaan: apakah tradisi tersebut ada tuntunannya dalam Islam?! Ataukah itu perkara baru dalam agama kita yang mulia?!!! Inilah yang akan didudukan permasalahannya pada lembaran catatatn singkat ini. Mudah-mudah kita termasuk orang yang menerima  kebenaran.

LEMAHNYA SEMUA HADITS TENTANG YASIN
Kita sangat gembira dengan banyaknya orang yang hafal Surat Yasin, tetapi kita yakin tentunya ada beberapa faktor yang mendorong kaum muslimin menghafal surat tersebut. Setelah diperiksa, ternyata memang ada beberapa faktor pendorongnya, yaitu beberapa hadits yang menerangkan keutamaan dan ganjaran bagi orang yang membaca Surat Yasin. Akan tetapi, semua hadits yang menerangkan Surat Yasin lemah.

Kami akan menyebutkan dan menjelaskan sebagian hadits tersebut supaya kaum muslimin mengetahui bahwa hadits-hadits tersebut tidak bisa dipakai sebagai hujjah meskipun untuk fadho'il a'mal (keutamaan amal).

1. Surat Yasin, Jantungnya al-Qur'an
"Sesungguhnya segala sesuatu memiliki jantung, dan jantungya al-Qur'an adalah Surat Yasin, barang siapa membacanya maka dia seakan membaca al-Qur'an sepuluhh kali."

MAUDHU' (PALSU). Diriwayatkan at-Tirmidzi: 4/46, ad-Darimi 2/456 dari Humaid bin Abdurrohman dari Hasan bin Sholih dari Harun Abu Muhammad dari Muqotil binn Hayyan dari Qotadah dari Anas secara marfu'. Sanad ini lemah sekali, bahkan Maudhu' karena Harun Abu Muhammad adalah pendusta. Dalam al-Ilal: 2/55-56 dinukilkan ucapan Abu Hatim bahwa hadits ini batil.(lihat Silsilh Ahadits adh-Dhoifah: 169)

2. Yasinan Malam Jum'at
"Barang siapa membaca Surat Yasin pada malam Jum'at akan diampuni."

LEMAH SEKALI. Dikeluarkan al-Ashfahani dalam at-Targhib wat-Tarhib: hlm. 244 dari jalur Zaid bin Huraisy dari Aghlab bin Tamim dari Ayyub dan Yunus dari Hasan dari Abu Huroiroh. Sanad ini lemah sekali. Kecacatannya pada Aghlb bin Tamim. Ibnu Hibban berkata: "Mungkar haditsnya, dia meriwayatkan dari orang-orang terpercaya hadits-hadits yang bukan dari mereka, sehingga tidak bisa dijadikan hujjah karena banyakanya kesalahan dia." (lihat Silsilh Ahadits adh-Dhoifah: 5111)

 3. Baca Surat Yasin di Kuburan
"Barang siapa berziarah ke kuburan ke dua orang tuanya setiap Jum'at lalu membacakan di sisinya Surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dia baca."

MAUDHU'. Diriwayatkan Ibnu 'Adi: 1/286, Abu Nu'aim dalam Akhbar Ashbahan: 2/344-345 dari jalur Abu Mas'ud Yazid bin Khalid. Menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaim ath-Thaifi dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Aisyah dari Abu Bakar secara marfu'. Sanad ini masudhu' karena Amr bin Ziyad pemalsu hadits. Ibnu 'adi berkata: "Batil". Haidts ini dicantumkan Ibnu Jauzi dalam al-Maudhu'at: 3/239.

Itulah tiga contoh hadits palsu tentang masalah ini. Sebetulnya masih banyak 'kawannya' yang semuanya tidak shohih dari Nabi SAW.

BEBERAPA CATATAN TENTANG YASINAN
Beirkut ini beberapa catatan berharga seputar masalah Yasinan dan hadits-hadits yang berkaitan dengan Surat Yasin:
Catatan Pertama: Semua Haditsnya Tidak Shohih
Semua hadits tentang keutaman Surat Yasin (1) adalah lemah sekali dan  palsi, tidak dapat dijadikan sebagai landasan, menurut penelitian ilmu hadits. Dan kalau telah terbukti bahwa haditsnya tidak shohih maka kita dilarang untuk menyandarkannya kepada Nabi SAW karena hal itu merupakan kedustaan atas nama beliau yang merupakan dosa besar (2). Demikian juga kita dilarang untuk mengamalkan isinya karena ibadah itu harus dibangun di atas dalil yang shohih.
Imam al-Harowi meriwayatkan bahwasanya Abdulloh bin Mubarok pernah tersesat dakan safar. Sebelumnya telah sampai kabar kepadanya: "Barang siapa yang terjepit dalam kesusahan kemudian berseru: 'Wahai hamba Alloh, tolonglah aku!' maka dia akan ditolong." (Abdulloh bin Mubarok) berkata: "Maka aku mencari hadits ini untuk melihat sanadnya." Al-Harowi berkomentar: "Abdullon bin Mubarok tidak memperbolehkan dirinya untuk berdo'a dengan suatu do'a yang tidak dia ketahui sanadnya."

Setelah membawakan ucapan di atas, Syaikh al-Albani berkomentar: "Demikianlah hendaknya ittiba' (mengikuti Nabi)

Dan apabila memang dirimu pernah berpedoman pada hadits-hadits yang lemah dan palsu tersebut dan engkau pernah menjadi pembelanya, lalu Alloh memberikan petunjuk kepadamu, maka janganlah engaku segan segan untuk memeluk kebenaran dan meninggalkan keyakinanmu yang dulu sekalipun telah mengakar dalam hatimu.
Penulis pernah takjub dengan kisah Ibnul Jauzi tatkala beliau  mengamalkan sebagian hadits tantang dzikir setelah sholat. Beliau berkata: "Dahulu saya telah mendengar hadits ini sejak kecil. Saya pun mengamalkannya kurang lebih tiga puluh tahun lamanya karena saya bersangka baik kepada rowinya. Namun tatkala saya mengetahui bahwa haditsnya adlah maudhu' (palsu) maka saya punn meninggalkannya. Ada seorang pernah berkata kepadaku: "Bukankah itu mengamalkan suatu kebaikan?!" Saya menjawab: "Mengamalkan kebaikan itu harus disyari'atkan. Kalau kita tahu bahwa itu adalah dusta maka berarti keluar dari perkara yang disyariatkan." (Al-Maudhu'at: 1/245)

Catatan Kedua: Gambaran Acara Yasinan
Acara yasinan adalah acara yang telah mendarah daging dikalangan kaum muslimin di Indonesia. Acara ini biasanya diadakan setiap malam Jum'at atau malam-malam lainnya di masjid atau diadakan bergilir dari rumah ke rumah. Disebut Yasinan karena yang dibaca pada acara hari ini adalah Surat Yasin secara bersama-sama sesudah membaca Surat al-Fatihah secara bersama-sama pula, kemudia diiringi dengan do'a Surat Yasin, takhtim dan tahlil. Kemudian acara ditutup dengan do'a takhtim dan tahlil. Semua itu dilakukan secara bersama-sama dengan suara keras. (3)

Yasinan di berbagai daerah kadang disendirikan pada malam Jum'at dan terkadang dijadikan satu acara dengan 'temannya' yang bernama Tahlil-an. Kegiatan ini dimulai dengan bacaan pujian, Surat Yasin, atau surat-surat lain, dzikir-dizikir, serta do'a-do'a yng ditujukan untuk si mayit di alam kubur, hingga diakhiri dengan hidangan aneka makanan yang lebih dari ala kadarnya, bahkan biasanya ada juga makanan buah tangan (berkat) yang dibawa pulang.

Catatan Ketiga: Ritual Yasinan Bid'ah Tetapi Dianggap Sunnah
Hadits no. 2 di atas sering dijadikan pedoman sebagian kaum muslimn yang mengadakan acara Yasinan setiap malam Ju,'at padahal hadits tersebut tidak shohih. Dan anggaplah bahwa haditsnya shohih sekalipu, cara seperti itu tidak pernah dicontohkan Nabi SAW dan para sahabatnya. Sandainya hal itu baik, tentu akan dianjurkan oleh Nabi SAW dan para sahabatnya. Ingat agama Islam telah sempurna dan ibadah itu harus berdasarkan dalil yang shohih.

Namun, yang harus dipahami dan diperhatikan, ini bukan merupakan pelecehan kepada salah satu Surat al-Qur'an. Yang diingkari adalah tatacara ibadah yang tidak ada tuntunannya tersebut. Mirip dengan masalah ritual ini adalah fatwa al-Hafizh as-Sakhowi r (murid al-Hafizh Ibnu Hazar r) ketika beliau ditanya tentang kebiasaan manusia usai sholat bahwa mereka membaca al-fatihah dan menghadiahkannya kepada kaum muslimin yang hidup dan yang mati. maka beliau menjawab: "Cara seperti itu tidak ada contohnya, bahkan ini termasuk kebid'ahan dalam agama." (Al-Ajwibah al-Mardhiyyah: 2/721)

Catatan Kelima: Jangan Salah Paham
Hal yang perlu diingat dan diperhatikan dari tulisan ini adalah bahwa dengan membahas masalah ini bukan berarti kami melarang membaca Surat Yasin. Kami ingin menjelaskan kesalahan orang yang menyandarkan dalil keutamaannya kepada Nabi SAW. Karena berdusta atas Nabi SAW diharamkan dan diancam masuk neraka. Selain itu kita wajib melihat apakah ada contoh dari nabi SAW berupa riwayat yang menerangkan bahwa Nabi SAW. membaca Surat Yasin setiap malam Jum'at, setiap mulai atau menutup majlis ta'lim, ketika orang mati, dan lain-lain.

Mudah-mudahan, penjelasan dan keterangan ini tidk mematahkan semangat tetapi malah sebagai dorongan untuk membaca dan menghafal seluruh isi al-Qur'an dan berupaya untuk mengamalkannya.

Maka janganlah engkau tertipu dengan ucapan ahli bid'ah kepada Ahli Sunnah tatkala Ahli Sunnah mengingkari ritual seperti ini dengan ucapan mereka: "Mereka adalah Wahhabi!! Melarang manusia dari dzikir dan membaca al-Qur'an! Tidak suka bacaan al-Qur'an dan sholawat kepada Nabi!!"

Jadikan atsar berikut ini sebagai pelajaran. Sa'ad bin Musayyib r melihat seorang laki-laki menunaikan sholat fajar lebih dari dua roka'at, ia memanjangkan rukuk dan sujudnya. Akhirnya, Sa'id bin Musayyin pun melarangnya. Orang itu berkata: "Wahai Abu Muhammad, apakah Alloh menyiksaku dengan sebab Sholat?" Beliau menjawab: "Tidak, tetapi Alloh akan menyiksamu karena menyelisihi as-Sunnah." (*)

Syaikh Muhammad Nashirudin al-Albani r mengomentari atsar ini: "Ini adalah jawban Sa'id bin Musayyib yang sangat Indah dan merupakan senjata pamungkas terhadap pada ahlu bid'ah dengan alasan dzikir dan sholat kemudian membantai Ahlus Sunnah dan menuduh mereka (Ahlus Sunnah) mengingkari dzikir dan sholat! Padahal sebenarnnya yang mereka ingkari adalah penyelewengan ahlu bid'ah dari tuntunan Rosul SAW dalam dzikir, sholat dan lain-lain.

Catatan Keenam: Menenpis Beberapa Syubhat
Ada beberapa alasan yang dijadikan landasan sebagian kalangan yang biasa menyeleggarakan acara tersebut, seperti  ucapan mereka: "Ritual itu sudah merupakan bagian mayoritas masyarakat yang tidak bisa ditinggalkan", "Hadits-hadits keutamaan Ysin", dan sebagainya.
Kami tidak ingin membahasnya satu-persatu karena kami kira keterangan diatas sudah memuat jawabannya. Hanya , ada dua syubhat lainnya yang kami rasa penting untuk menjawabnya:

Syubhat Pertama: Yasinan masalah Khilafiyyah
Syubhat ini mereka lontarkan seakan-akan Yasinan adalah masalah ijtihadiyah yang boleh berbeda pendapat tentangnya, sehingga tidak boleh diingkari. (**)
Jawaban:
1. Kita bertanya-tanya: Apakah setiap perbedaan tidak boleh diingkari? Jawabannya tidak, sebagaimana dahulu dikatakan:
Tidak semua perselisihan itu dianggap
Kecuali perselisihan  yang memang memiliki dalil yang kuat

2. Kewajiban setiap musim ketika menjumpai perbedaan pendapat adalah mengembalikannya kepada Alloh dan Rosul-Nya, sebagaimana firman Alloh:
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Alloh dan taatilah Rosul(Nya), dan ulil mri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Alloh (al-Qur'an) dan Rosul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. an-Nisa [4]: 59)

3. Anggapan mereka bahwa Yasinan adalah masalah khilafiyyah adalah tidak benar karena perbedaan pendapat yang terjadi dikalangan para ulama salaf adalah tentang masalah "menghadiahkan pahala amalan kepada orang mati" bukan masalah Yasinan. Adapun Yasinan adalah pengkhususan bacaan-bacaan tertentu sebagaimana yang mereka lakukan, dan ini termasuk bid'ah idhofiyyah karena tidak pernah dilakukan Nabi SAW.dan para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka. Kalaupun seandainya kita mengatakan pahala bacaan al-Qur'an yang dihadiahkan akan sampai kepada orang mati maka ini pun sama sekali bukan dalil untuk melegalkan acara Yasinan.

4. Kemudian, mengapa mereka mengikuti sesuatu yang tidak ada landasannya, sedangkan sunnah-sunnahh lainnya yang jelas disyari'atkan mereka lalaikan.

Syubhat Kedua: Jangan sibuk dengan masalah parsial.
Sebagian da'i yang 'hikmah' dan ustadz gaul yang 'tidak kolot' dengan 'kearifan' mereka mencoba untuk menempuh jalan pintas. Kata mereka: "Mengapa sih kita sibuk dengan masalah-masalah kulit!! Lihatlah, banyak saudara-saudara kita yang teraniaya!! Gereja-gereja timur saling bantu-membantu dengan gereja barat. Lantas, masihkah kita menyibukan diri dengan masalah-masalah kulit seperti ini?!! Semuanya baik, yang yasinan atau yang  tidak yasinan baik. Yang tidak baik adalah tidak ngaji al-Qur'an!!"

Jawaban:
1. Ucapan ini sangat berbahaya karena akan berdampak meremehkan hukum-hukum Islam dengan alasan bahwa ini adalah hanya masalah kulit dan sebagainya. Lalu tidak ada pengingkaran dalam hatinya kepada seorang yang melanggarnya padahal mengingkari kemungkaran merupakan kewajiban setiap muslim. Apakah kita ingin seperti ahli kitab yang dilaknat Alloh kerena mereka tidak mengingkari kemungkaran?!! Bukankah kewajiban  bagi orang-orang yang mengerti untuk tegas mengingkari kemungkaran?!! Lantas mengapa harus ditutupi?!

2. Pembagian agama  Islam kepada isi dan kulit merupakan pembagian yang bid'ah. Dan kalaulah pembagian ini dianggap benar maka hal itu bukan berati bahwa kita harus meremehkan kulit, karena kulit tidaklah diciptakan sia-sia tetapi untuk menjaga isi buah. Hal ini mendorong kita agar tidak meremehkan masalah kulit dalam agama. Alangkah indahnya ucapan al-Izz bin Abdus Salam: "Seandainya dikatakan kepada seorang diantara mereka: "Sesungguhnya ucapan gurumu itu cuma kulit, niscaya dia akan sangat mengingkarinya, lantas bagaimana dia menganggap kulit terhadap syari'at Islam!! Padahal syari'at diambil dari al-Qur'an dan sunnah. Maka hendaknya orang jahil ini mendapatkan hukuman yang pantas karena dosanya tersebut." (***)

3. Adapun masalah kehinaan kaum muslimin dan gencarnya makar musuh-musuh Islam, hal ini tidak boleh  menjadikan terhambat (tertunda)nya penerapan sunnah Nabi SAW. Bukankah para sahabat dan salaf dahulu juga menghadapi perlawanan hebat dari musuh-musuh Islam? Namun, apakah hal itu menjadikan merekah meremehkan dan meninggalkan penerapan sunnah Nabi SAW dan mengingkari bid'ah?!! Sama sekali tidak.  (****)

Catatan Ketujuh: Beberapa Bid'ah Berkaitan Surat Yasin
Ada beberapa kesalahan dan kebid'ahan yang biasa dilakukan oleh sebagian manusia berkaitan dengan Surat Yasin, diantaranya:
a. Membaca Surat Yasin ketika memandikan mayit
b. Membaca Surat Yasin kepada orang yang akan meninggal dunia
c. Membaca Surat Yasin di kuburan
d. Menjadikan Surat Yasin sebagai jimat.
e. Membaca Surat Yasin sebanyak empat puluh kali.

Catatan kedelapan: Marilah Banyak Membaca dan Mempelajari al-Qur'an
Sekali lagi, bukanlah tujuan tulisan ini untuk menggembosi semangat kaum muslimin untuk membaca al-Qur'an. Sekali-kali tidak, bahkan kami sangat menghimbau diri kami pribadi dan kepada seluruh kaum  muslimin di mana pun berada untuk banyak membaca, mempelajari, merenungi dan mengamalkan isi al-Qur'an karena di dalamnya terdapat mutiara-mutiara ilmu berharga yang akan menambah keimanan kita dan ketenteraman hati kita. Marilah kita ingat tujuan diturunkannya kitab suci al-Qur'an kepada kita. Alloh berfirman:
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapatkan pelajaran orang-orng yang mempunyai pikiran. (QS. Ahod [38]: 29).
Iniliah tujuan diturunkannya al-Qur'an. Jadi, ia bukan untuk  menjadi jimat, pajangan, atau ritual-ritual rutinitas yang tidak diiizinkan dakan syari;at. Maka sebagai ganti dari acara Yasnian kita bisa mengubahnya menjadi pengajian tafsir al-Qur'an, pengajian agama lainnya, atau mengkaji bersama membaca al-Qur'an disertai artinya. Sungguh hal-hal ini lebih baik dan lebih berbarokah. (*****)
Akhirnya kita berdoa kepada Alloh agar menjadikan al-Qur'an penyejuk hati kita dan petunjuk hidup kita serta lentera kita. []

Sumber: Majalah Al Furqon Edisi 12 th. 8 1430/2009
* Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi



 
Share this article :

+ komentar + 3 komentar

Minggu, Juli 06, 2014

belajar yang benar baru buat artikel saudarakuj seiman.

Kamis, Agustus 07, 2014

Silakan visit blog saya: http://wirid-al-quran.blogspot.com/

salaam

Kamis, Agustus 28, 2014

Menarik juga ulasannya. Bila ada waktu silakan berkunjung ke blog saya untuk bertukar pengalaman di:

http://wirid-al-quran.blogspot.com/2014/08/keajaiban-surat-yaasiin-pengalaman.html

salaam

Posting Komentar

 
Blog Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2014. Abu Fakhiroh . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger