Mobil bukan lagi
soal gengsi. Bagi sebagian orang, mobil adalah alat transportasi penting yang
masuk dalam kelompok kebutuhan sehari-hari. Sama seperti yang lain dalam
kelompok itu, kebutuhan transportasi
harus dibuat seirit dan se-efektif mungkin agar tidak menggangu stabilitas
neraca keuangan rumah tangga. Kondisi ini terutama dirasakan di kota-kota besar.
Di Jakarta, hampir 40% pengeluaran berada di pos ini. Lebih dari 50% perjalanan
adalah pulang pergi kerja. Sekitar 20% untuk pulang pergi sekolah. Penghematan
bisa dimulai ketika membeli mobil. Memilih mobil bekas bisa menghemat sekian
juta rupiah dibandingkan mobil
baru dari model yang sama. Demikian pula pajak yang harus
dibayarkan, juga lebih hemat.
Jangan
memanaskan mesin terlalu lama
Kebiasaan
memanaskan mesin itu baik, tapi jangan terlalu lama. Karena bensin yang
terbakar itu tidak membawa anda kemana-mana. Lagipula mobil lebih cepat “panas”
ketika dikendarai. Apalagi teknologi
mobil sekarang tidak membutuhkan waktu pemanasan
bermenit-menit. Jadi buat apa buang bensin dengan ‘ritual’ pemanasan
berlama-lama?
Perlakukan
mobil secara lembut
Jalankan mobil
dengan lembut dan halus. Bawalah mobil ke kecepatan ideal/jelajah dengan cepat
tapi jangan kasar. Usahakan untuk stabil di kecepatan itu. Ini akan menghemat
bensin. Hindari kebiasaan ngebut dan ngerem berulang-ulang. Menurut
Environmental Protection Agency USA, kecepatan paling ekonomis berkisar 40
km/jam hingga 100 km/jam. Menjalankan mobil dengan lembut, bukan saja menghemat
bensin tapi juga memperpanjang umur mesin, transmisi dan rem.
Hati-hati
dengan roof rack
Mungkin tidak
pernah terpikirkan bahwa menempatkan barang di roof rack akan menyebabkan
bensin mejadi lebih boros. Kenyataannya terganggunya aliran udara akibat
penempatan barang itu menyebabkan mesin harus bekerja lebih keras dan ini
berarti bensin lebih banyak. Bila dilengkapi AC, biasakan untuk menutup semua
jendela, karena jendela yang terbuka akan mengganggu aliran udara dan
menciptakan hambatan baru.
Pakai bahan bakar rekomendasi pabrik
Kalau mobil
anda dirancang untuk memakai premium, ya beli premium. Membeli bensin yang
lebih mahal tidak memberi keuntungan yang signifikan. Hanya saja, hati-hati
dengan premium bertimbal yang masih saja dijual Pertamina. Bensin ini cenderung
menghasilkan timbunan kerak di ruang bakar dalam jangka panjang.
Rawat teratur
Kebiasaan
merawat mobil termasuk ganti oli secara reguler pada akhirnya akan menekan
biaya operasional, karena mobil beroperasi dalam kondisi puncak dan jarang
rusak. Mesin yang tidak di tune up menyerap bensin 10 – 20 persen lebih banyak
dari yang rajin dirawat. Mesin-mesin modern yang dikontrol komputer memang
tidak membutuhkan tune up sesering mesin lama, tapi tetap harus dirawat.
Pastikan mobil dirawat sesuai jadwal yang ada pada buku manual. Bertindak sigap
ketika mendengar atau merasakan suara, getaran dan bau yang berbeda, akan banyak
membantu mengurangi risiko kantong kering.
Tidak harus
bengkel resmi
Dealer resmi
tentu dilengkapi dengan peralatan modern dan berpengalaman memperbaiki mobil
produksinya. Tapi bengkel resmi biasanya lebih mahal dari bengkel biasa. Jadi ada
baiknya mencari bengkel biasa dengan mekanik berpengalaman dan profesional
untuk melakukan perawatan rutin mobil anda. Sedangkan pada kasus-kasus tertentu
yang tergolong sulit dan jarang terjadi, lebih baik manfaatkan bengkel resmi.
Biasakan menyimpan catatan perawatan mobil setiap kali mobil masuk bengkel.
Catatan ini akan sangat berguna kelak bila mobil akan dijual kembali.
Periksa ban
mobil
Seringkali
pengendara lalai memeriksa ban mobil. Padahal ban yang kurang tekanan anginnya
membutuhkan energi lebih besar untuk menggulirkannya, selain lebih cepat aus.
Cek ban minimal sebulan sekali pada kondisi dingin. Tekanan yang
direkomendasikan biasanya tertera di buku manual ataupun di bagian dalam mobil.
Kebiasaan ini akan memperpanjang umur ban yang sekarang mahal harganya.
Sabuk pengaman
bukan hiasan
Manfaatkan
sabuk pengaman, karena perangkat ini terbukti memberikan perlindungan optimal
ketika terjadi benturan. Risiko cidera bisa dikurangi, demikian pula biaya
perawatan rumah sakit.
Posting Komentar