Kebatilan mazhab Musyabbihah sehubungan dengan sifat-sifat Alloh 'Azza wajalla adalah terlihat sangat nyata bagi orang yang berakal dan beriman.Yaitu apakah mungkin Alloh 'Azza wajalla Yang Maha Besar dan Yang Maha Sempurna dalam segala sifat-Nya akan diserupakan dengan makhluk yang serba kurang dan lemah sebagaimana yang dipahami mazhab ini. Sebagai contoh, sifat tangan bagi Alloh 'Azza wajalla, mari kita lihat bagaimana keagungan dan kesempurnaan sifat Alloh 'Azza wajalla tersebut sebagaimana yang disebutkan di dalam al-Qur'an dan Sunnah yang shohih.
1. Alloh 'Azza wajalla menyebutkan bahwa ditangannya kekuasaan dan ketentuan segala sesuatu.
Sebagaimana dalam firman-Nya:
"Maka Maha Suci (Alloh) yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan (QS. Yasin [36]: 83)
Dan firman Alloh 'Azza wajalla:
"Katakanlah: Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, Jika kamu mengetahui?" (QS. al-Mukminun [23]: 88)
Kita bertanya kepada orang-orang Musyabbihah: Apakah mungkin disamakan tangan Alloh 'Azza wajalla dalam ayat tersebut dengan tangan makhluk? Jawabannya pasti tidak, karena kekuasaan mutlak berada ditangan Alloh 'Azza wajalla sedangkan yang ada di tangan makhluk adalah atas karunia dan pemberian Alloh 'Azza wajalla. Berarti menyerupakan sifat tangan Alloh 'Azza wajalla yang memiliki kekuasaanb mutlak dengan tangan makhluk adalah amat nyata sekali kesesatannya.
2. Demikian pula Alloh sebutkan bahwa segala karunia berada ditangan-Nya, Alloh memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
"Katakanlah: Sesungguhnya karunia itu di tangan Alloh, Alloh memberikan karunia-Nya kepada yang dikehendaki-Nya, dan Alloh maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Ali Imron [3]: 73)
"Dan bahwasanya karunia itu adalah di tangan Alloh. Dia berikan karunia itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Alloh mempunyai karunia yang besar." (QS. al-Hadid [57]: 29)
Apakah orang-orang Musyabbihah akan mengatakan tangan Alloh 'Azza wajalla yang memiliki karunia yang luas seperti tangan makhluk yang tidak memiliki apa-apa? Tangan mereka kosong dari karunia dan kebaikan kecuali atas pemberian Alloh 'Azza wajalla semata. Karena semua kebaikan berada ditangan Alloh 'Azza wajalla. Sebagaimana firman Alloh 'Azza wajalla:
"Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS Ali Imron [3]" 26)
3. Demikian pula Alloh sebutkan tentang sifat tangan-Nya dalam al-Qur'an:
"Dan mereka tidak mengangungkan Alloh dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka sekutukan." (QS. az-Zumar [39]: 67)
Tidakkah orang-orang Musyabbihah merenungkan ayat yang mulia ini! Mungkinkan akan disamakan tangan Alloh 'Azza wajalla dengan tangan makhluk! Makhluk mana mampu menggenggam bumi dan menggulung langit dengan tangannya! Subhanalloh! Maha Suci Alloh 'Azza wajalla dari segala apa yang mereka persangkakakan.
Demikian pula jika menengok hadist-hadist yang menyebutkan sifat tangan Alloh 'Azza wajalla. Betapa agungnya sifat Alloh 'Azza wajalla tersebut. Berikut kita sebutkan beberapa hadist tentang sifat tangan Alloh 'Azza wajalla:
"Dari Ibnu Umar Rhodliyallahu 'anhuma ia berkata: Rasulullah bersabda: Alloh melipat semua langit pada hari kiamat kemudia Alloh ambil dari tangan kanan-Nya. lalu Alloh berkata: Akulah yang Maha Diraja, di mana orang-orang yang sombong? Kemudian Alloh melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, lalu Alloh berkata: Akulah yang Maha Diraja, di mana orang-orang yang sombong?" (Hadits Muttafaq laihi)
"Dari Abu Hurairah Rhodliyallahu 'anhu ia berkata: Aku mendengar Rasululloh bersabda: Alloh menggenggam bumi pada hari kiamat dan melipat langit dengan tangan kanan-Nya. Kemudian Alloh berkata: Akulah Yang Maha Diraja, dimana raja-raja dunia?" (HR. al-Bukhori)
"Dari Abu Hurairah Rhodliyallahu 'anhu ia berkata telah bersabda Rasululloh: Tangan Alloh 'Azza wajalla penuh (rahmat dan nikmat), tidak pernah terkurangi oleh pemberian sepanjang malam dan siang. Apakah kalian tidak perhatikan apa yang diberikan-Nya semenjak diciptakan langit dan bumi, tidang mengurangi apa yang di tangan-Nya. 'Arasy-Nya berada di atas air. Dan pada tangan-Nya yang lain ada timbangan, Ia turunkan dan Ia angkat." (Dikeluarkan oleh al-Bukhori-Muslim dana dua kitab shohihnya)
Tidakkan orang Musyabbihah merenungkan hadist-hadist tersebut, yang menerangkan keagungan tangan Alloh 'Azza wajall. Apakah bisa diserupakan tangan Alloh 'Azza wajalla dengan tangan makhluk! Sedangkan tangan Alloh 'Azza wajalla mampu melipat langit dan menggenggam bumi. Demikian pulan tangan Alloh 'Azza wajalla penuh nikmat dan rahmat. Adapun tangan makhluk, jangankan untuk menggenggam bumi, menggenggam 1 kilo pasir saja tidak mampu. Demikian pula tangan makhluk tidak memiliki nikmat dan rahmat kecuali atas pemberian Alloh 'Azza wajalla yang maha kaya. Dimana rahmat dan nikmat-Nya tidak pernah berkurang semenjak diciptakan-Nya langit dan bumi.
Alloh 'Azza wajalla memiliki dua tangan yang mulia, tidak serupa dengan tangan makhluk. Kedua tangan Alloh 'Azza wajalla tersebut tidak cacat sedikitpun. Oleh karena itu disebutkan dalam hadist bahwa kedua tangan-Nya adalah kanan. Namun ini tidak berarti bahwa kedua tangan Alloh 'Azza wajalla berada di kanan. Tetapi disebutkan kedua tangan Alloh kanan adalah agar tidak diyakini pada salah satu tangan Alloh 'Azza wajalla ada kekurangan dan kelemahan. Mari kita simak penjelasannya pada hadist berikut ini;
"Dari Abdullah bin 'Amru bin 'Ash ia berkata Rasululloh bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Alloh pada hari kiamat di atas mimbar terbuat dari cahaya di sebelah kanan Alloh 'Azza wajalla, dan kedua tangan-Nya adalah kanan." (HR. Muslim)
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, "Para ulama berkata: tatkala sifat-sifat makhluk mengandung kekurangan, maka tangan kiri mereka lebih lemah dalam kekuatan dan perbuatan, ketika tangan kiri digunakan untuk hal-hal yang hina seperti memegang najis dan kotoran. Nabi SAW menjelaskan bahwa kedua tangan Alloh 'Azza wajalla penuh berkah tidak ada sedikitpun memiliki kekurangan dan cacat dalam segala segi, sebagaimana halnya sifat-sifat makhluk. Sekalipun yang paling mulia diantara kedua adalah yang kanan. Sebagaimana disebutkan dalam hadist, Adam 'alaihih salam berkata; "Aku memilih tangan kanan Alloh dan kedua tangan Alloh yang penuh berkah" (HR at-Tirmidzi: 5/453 dan dinilai oleh al-Albani: Hasanun Shohih [Shohih Sunnat Tirmidzi: 3/137])
Maka sesungguhnya tidak ada kekurangan dalam segala sifat Alloh 'Azza wajalla juga tidak ada celaan dalam segala perbuatan-Nya. Akan tetapi perbuatan Alloh 'Azza wajalla adakalanya karunia (keutamaan) dan adakalanya keadilan. Sebagaimana yang terdapat dalam shohih al-Bukhori dan Muslim dari Abu Musa al Asy'ari ra dari Nabi SAW beliau bersabda: "Tangan kanan Alloh penuh (rahmat dan nikmat), tidak pernah terkurangi oleh pemberian sepanjang malam dan siang. Apakah kalian (tidak) perhatikan apa yang diberikan-Nya semenjak Ia ciptakan langit dan bumi, tidak pernah mengurang apa yang ditangan kanan-Nya dan timbangan keadilan ada ditangn-Nya yang lain,Ia naikan dan Ia turunkan."
Maka Nabi SAW menjelaskan bahwa karunia (keutamaan) di tangan kanan Alloh 'Azza wajalla dan keadilan di tangan yang lainnya. Dan sudah dimaklumi bahwa kedua tangan Alloh 'Azza wajalla adalah kanan (mulia), maka karunia (kemuliaan) lebih tinggi dari sifat keadilan. Maka segala bentuk azab yang datang dari Alloh 'Azza wajalla adalah bentuk keadilan dari-Nya. Maka rahmat lebih baik dari azab. Oleh karena itu orang-orang yang berlaku adil di atas mimbar terbuat dari cahaya di sebelah kanan Alloh 'Azza wajalla,dan mereka tidak diletakan di sebelah tangan Alloh 'Azza wajalla yang lain. Alloh 'Azza wajalla meletakan mereka di sebelah kanan-Nya adalah sebagai kemuliaan untuk mereka. Sebagaimana Allloh 'Azza wajalla memberikan kemuliaan dalam al-Qur'an terhadapgolongan kanan di atas golongan kiri. Dan mereka golongan kiri di azb berdasarkan keadilan-Nya. Demikian pula terdapat dalam berbagai hadist dan atsar menyebutkan bahwa bahwa orang pada genggaman kanan adalah penghuni syurga dan orang pada genggaman yang lain adalah penghuni neraka.
Posting Komentar