Banner

banner
News Update :
Home » , , , , , » Mengkritik Buku "Harakah Jihad Ibnu Taimiyyah"

Mengkritik Buku "Harakah Jihad Ibnu Taimiyyah"

Penulis : Unknown on Selasa, 25 Februari 2014 | 20.55

Talbis (pencampuradukan) antara haq dan batil adalah cara-cara ahli bid'ah dari masa kemasa. Suatu bid'ah, jika berupa kebathilan yang murni maka tidak akan mungkin diterima. Setiap orang akan membantah dan mengingkarinya. Seandainya bid'ah itu kebenaran yang murni maka bukanlah merupakan bid'ah, melainkan sunnah. Maka bid'ah tersebar di kalangan manusia karena mengandung kebenaran dan kebatilan.
Diantara model talbis yang telah dilakukan oleh para hizbiyyin adalah mengaburkan pandangan kaum muslimin tentang manhaj yang lurus --manhaj salafus shalih-- dengan mencampur adukan antara manhaj salaf dengan manhaj harokah yang bid'ah yang dikemas dengan nama baru "Salafi-Haroki". Dengan cara ini mereka hendak mengajak para pengikut salafus shalih untuk berpaling dari manhaj salaf dan menganut manhaj haroki yang bid'ah.

Penulis dan Penerbit

[Dalam pengantar penerbit disebutkan bahwa buku ini terjemahan dari dua tulisan Syaikh Abdurrohman Abdul Kholik berjudul Masyru'iyyah al-Jihad al-Jama'i dan Ibnu Taimiyyah wal 'amal al-Jama'i, diterjemahkan oleh Wahyudin, dan diterbitkan oleh Media Islamika Solo cetakan pertama, Mei 2007 M]

Memuji Harokah dan Universitas Barat, Mencela Universitas Islam di Pusat Negeri Islam

Penulis berkata di dalam hlm 32 dari kitabnya (edisi terjemah) :
Maka atas sebab apakah munculnya kemenangan yang diraih umat Islam Afghanistan yang telah mengusir kekuatan dahsyat di muka bumi ini, kecuali disebabkan oleh hasil dari usaha harokah jihad hari ini --tentunya setelah kehendak Allah, yang telah berusaha maksimal berkorban dalam jihad di jalan Allah ta'ala dengan jiwa dan harta mereka ...
Apakah setiap kita akan bangga hari ini bila menyaksikan seorang pemuda muslim yang pulang dari negeri barat --Amerika dan Eropa-- yang telah mempersenjatai dirinya dengan ilmu keduniaan (materi), dan menguasaai lebih banyak ilmu syariat dan din daripada mereka yang keluar dari universitas Islam di pusar negeri Islam, bahkan lebih banyak ilmunya dari mereka yang kita didik ... maka saya tanyakan kepada yang berfatwa tanpa ilmu tersebut, bukankan para pemuda tersebut merupakan hasil dari sebuah usaha jama'ah dan harokah dakwah yang terdapat di dalamnya seorang pemimpin, peraturan dan startegi ke depan?
Kami katakan : Syaikh Robi' bin Hadi al Madkholi hafidzahullah telah menjawab syubhat-syubhat ini dengan mengatakan :
"Tanyakan kepada bangsa Afgahnistan pada hari ini, apakah kemenangan tersebut masih meliputi mereka pada hari ini. Ataukah mereka (telah) masuk ke dalam kondisi yang mereka berandai-andai kalau pemerintahan komunis kembali kepada mereka, dengan sebab peristiwa-peristiwa yang mengerikan yang menimpa mereka dari pertarungan antara jama'ah-jama'ah jihad yang berjihad dari titik tolak hizbiyyah. (Jama'ah-jama'ah tersebut) berjihad dan bertarung agar sampai kepada tampuk kekuasaan dan menjadikan syiar-syiar Islam sebagai tangga untuk sampai kepada tujuan yang rusak.

Jama'ah-jama'ah bid'ah ini yang disebut sebagai jama'ah-jama'ah Islamiyyah mulai memerangi Kunar, bumi Salafiyyah, dan membunuh pemimpinnya, Jamilurrohman. Begitu sering jama'ah-jama'ah ini memerangi Salafiyyah dan Salafiyyin dari awal jihad dan hingga apa-apa yang tidak mengetahuinya kecuali Allah bersamaan dengan penghormatan mereka dan pengakuan mereka terhadap semua kelompok-kelompok --hingga kelompok Rafidhah dan Bathiniyyah.
Maka mafsadat-mafsadat kelompok-kelompok dan firqoh-firqoh yang engkau namakan dengan jama'ah-jama'ah Islam adalah lebih besar dan lebih berbahaya daripada maslahat-maslahatnya.

Hingga jama'ah-jama'ah Quthbiyyah yang memakai baju Salafiyyah berhenti semua kelebihan-kelebihannya bersama musuh-musuh Salafiyyah dan para penumpah darah Salfiyyah, mendukung mereka dan membela mereka. Tidak berbeda sikap mereka dengan sikap kelompok Syi'ah Raffidhah dan Tashowwuf yang ghulluw. Jama'ah-jama'ah ini menjadikan  bumi Afghanistan sebagi markaz-markaz dan sarang-sarang untuk memerangi Salafiyyah dan pendidikan takfir (mudah mengkafirkan seorang muslim) serta pengajaran bidang-bidang terorisme, perusakan, dan penghancuran di seluruh negeri-negeri kaum muslimin.

Engaku melebihkan para pemuda yang pulang dari negara-negara kafir bahwasanya mereka telah kembali dengan bersenjatakan ilmu dunia dan membawa ilmu syariat dan agama yang berlipat banyaknya daripada yang dibawa oleh orang-orang yang lulus dari universitas-universitas Islam kita, dan bahwasanya mereka membawa dari akhlak dan pemahaman yang berlipat-lipat banyaknya daripada yang dibawa oleh orang-orang yang belajar di sisi kita.

Saya katakan: Di dalam perkara ini sangat perlu dilihat lagi, karena kemanakah mereka ini sehingga kita bisa belajar dari mereka agama kita dan belajar dari mereka akhlak-akhlak yang Islami, dan kemana mereka ini sembunyi sehingga kita tidak melihat atsar mereka di dalam peningkatan teknologi di negeri-negeri Islam, dan kenapa kita tidak mencukupkan diri dengan mereka dari perginya ribuan para pemuda kita ke Eropa dan Amerika." (Jama'ah Wahidah hlm 73-74)
 Syaikh Robi' bin Hadi al Madkholi hafidzohullah juga berkata : "Tidak selayaknya engkau mengatakan 'Tidak setiap kita merasa bangga', 'Tidakkah kita merasa bangga', karena sesungguhnya ini termasuk yang dicela oleh Allah dan dilarang oleh Rasul-Nya, Rasulullah bersabda: "Dan sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian berthawadhu' hingga tidak ada seorang pun yang membanggakan diri atas yang lainnya dan tidak melampaui batas seseorang atas yang lainnya. (Shahih Muslim)

(bersambung)

Share this article :

Posting Komentar

 
Blog Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2014. Abu Fakhiroh . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger